Cima Behind The Scenes

Belajar membaca hikmah dari setiap adegan


Siap kerja!!!

Buka buku-buku, file kerjaan. Ngetik sebentar, kemudian buka e-mail, ngecek apakah ada tugas-tugas yang menanti untuk kukerjakan kemudian?

Tak lama setelah membuka e-mail, langsung mengklik tombol windows,p,y,y (membuka yahoo messenger). Set status yang ‘gw banget’, terus mengecek siapa saja sih yang ol. Langsung aku teringat pada kerjaan yang sedang menunggu. Ehhh….masih banyak ya, kerjaan. Ayo kerjakan!!

Langsung mulai mengetik. Namun, pikiranku mulai terganggu oleh list nama orang-orang yang sedang online. Gatal rasanya tanganku untuk meng aktivkan jendelan YM. Ingin ku tahu siapa saja sih yang ol, padahal tak ada yang berubah sejak terakhir ku lihat. Eh..., karena memang gangguan terlalu besar akhirnya aku mengklik salah satu teman ku untuk diajak ngobrol. Langsung saja kami mengobrol. Kerjaan? tunggu aa bentar ya….

Sesaat kemudian, teringat kembali kerjaan. Akhirnya kuputuskan untuk bekerja sambil chatting. Tapi pada kenyataannya chatting sambil bekerja, karena fokus utamaku adalah chatting. Bermunculan teman-temanku. Akhirnya aku terlibat obrolan dengan banyak orang. Dan kerjaan, jadi nomor kesekian dalam prioritas otak ku. Untungnya, tak lama kemudian buaian chatting bisa kulepaskan dengan mengirimkan pesan yang sama kepada semua teman obrolku, yaitu, saya sambil kerja ya…

Akhirnya aku melanjutkan kerja. Nampaknya efek mengobrol masih ada. Aku tak bisa konsentrasi bekerja. Bisa dibilang fokusku dalam bekerja sudah menurun hampir 50%. Wah… ini bahaya!!!

Kerjaan selesai? Tentu tidak pada target yang sudah dicapai. Akhirnya pada sore hari kuberpikir untuk menutup YM ketika bekerja. Namun, keesokan harinya, hal tersebut kembali terulang. Nampaknya hal ini perlu dimasukkan ke dalam hati agar ku tak kembali tergoda dengan buaian YM.

Wah… Bisa dibayangkan waktu yang terbuang akibat YM. Waktu saja? Tentu masih ada yang lain. Konsentrasi. Dengan mengobrol konsentrasi yang pada awalnya kita fokuskan pada pekerjaan akan lambat laun tergantikan oleh bahan obrolan. Akhirnya, ketika kembali bekerja kondisi kita tidak dalam 100%. Mood yang hilang. Jika bahan obrolan mempengaruhi emosi kita, nah… mood yang semulanya ada, akan hilang dalam sekejap dan si pelaku akan mencari-cari alasan untuk berjalan-jalan atau beraktivitas meninggalkan pekerjaan. Ya… karena mood nya telah hilang.

Tentu saja produktivitas jadi turun.

Nah masih mau nge-YM? ya… nyalakan lah pada saat memang istirahat atau dalam keadaan darurat.

Menang mana? Produktivitas vs YM?

2 review sahabat

  1. anugerah perdana  

    mending fesbuk
    hihihi

  2. Cima  

    saya ge udah punya pesbuk.
    gmn cara makenya, anugerah?

Post a Comment

Subscribe to: Post Comments (Atom)