Cima Behind The Scenes

Belajar membaca hikmah dari setiap adegan


Benar gitu? Coba aja lihat di sini.

Boleh percaya atau tidak.

Di web itu diungkapkan sebuah proposisi bahwa

dalam ekonomi, GDP per kapita berbanding lurus pada fraksi orang dengan verbal IQ lebih dari sama dengan 106 dengan populasi keseluruhan.

Contoh kasus yang diangkat adalah penduduk Asia Timur (Pecahan Rusia, China, Korea dan Jepang). IQ penduduk asal Asia Timur, lebih tinggi dari penduduk lainnya termasuk German.

Dari data yang tertera di sana proporsi yang diajukan terbukti. Bagaimana halnya dengan Bandung? Faktanya, Fraksi orang pintar dengan jumlah penduduk di Bandung pasti besar dan seharusnya GDP nya juga besar dong?

Ternyata ada variabel yang harus dimasukkan untuk Bandung. Maklum..kasus khusus :p

Selain artikel ini, ada juga artikel-artikel bagus lainnya di web itu. Seperti kenapa kebanyakan pembunuh berantai itu orang kulit putih.

Ini ada sedikit tips kesehatan dari Dr. Amad Suryaatmadja.

Anda sedang sakit gigi? Atau ada teman Anda yang sakit gigi? Pasti sakit... Walaupun kata lagu mah lebih baik sakit gigi daripada sakit hati, tapi tetep we... sakit.

Tahukah Anda, waluh dapat menjadi teman setia sakit gigi Anda? Caranya?

Masak waluh sampai matang (atau dalam istilah lain, siap dimakan).

Kemudian, waluh yang hangat, ditempelkan di pipi, dekat rasa sakit.

Sudah? Nah pasti anda merasa hangat. Setelah itu, bilang "Waluh... Waluh... Waluh..."

=D

Hari itu, sebelum magrib saya berceting ria dengan agah. Lupa, saya belum makan siang. Alhasil, perut pun berulah, minta perhatian...hehe. Teringat bahwa ada menu baru di Republik Kuliner sambil ceting, saya pun berkunjung ke sini. Ada satu menu yang menggoda. Langsung saja saya bilang bahwa saya akan mampir ke RK.

Setelah magrib, saya langsung tancap motor menuju RK. Disana saya disambut dengan senyuman dua orang fenomenal di RK, yaitu Agah dan Kang Agus. Saya pun memesan menu yang sudah saya incar, yaitu Ayam Kuluyu Ala Hawai. Selidik punya selidik, ternyata menu itu punya nilai sejarah lho... Dan saya beruntung karena kecipratan. hehehe.

Setelah solat Isya, makanan pun siap disantap.

Untuk mengetes, saya makan potongan kecil dari ayam kuluyuk. hasilnya... wah... subhanallah... gigitan pertama begitu mengesankan... Kulitnya yang crunchy, daging ayam yang lembut dan bumbunya yang begitu nikmat melumeri lidah.

Kalau di film kartun, saya melayang-layang...(terasa lebay memang :p). Tapi memang benar, rasa ayam kuluyuk benar-benar mak nyus, atau nendang banget!

Memang, gmn ga nendang, menu ini dimasak penuh cinta dan memang suasana saat itu di RK sedang bahagia. Ada apa gerangan?

Alhamdulillah...gigitan demi gigitan saya nikmati. Sampai akhirnya habis. Saat itu saya langsung menetapkan bahwa ini adalah menu terbaik di RK.

Sudah coba, belum? ayo coba Ayam Kuluyuk Ala Hawai di RK.

cikaracak ninggang batu
laun laun jadi legok

aya cakcak dina huntu
laun laun nya di lebok

Beberapa waktu yang lalu saya membaca artikel blog seorang sahabat yang membahas tentang waktu. Saya coba memperhatikan sekitar, ternyata memang, waktu itu menjadi masalah bagi sebagian orang.
Penyesalan...itulah salah satu akibat dari waktu.hehe

Sebulan yang lalu, saya berdiskusi dengan Fakhrul, sahabat saya yang genius. Dia membahas sebuah bagian dari buku yang saya lupa judulnya. Buku itu bercerita tentang protein yang kemudian menjadi organ.

Sebuah protein tidak memiliki informasi bahwa ia akan menjadi sebuah jantung, atau mata, ataupun organ yang lainnya. Dalam satu lingkup waktu, informasi yang dimiliki oleh protein adalah kemungkinan-kemungkinan yang dapat dilakukannya pada tahapan selanjutnya. Protein dengan informasi tertentu akan melakukan hal terbaik yang dapat dia lakukan, adalah bergabung dengan protein lainnya kemudian membentuk jaringan.

Begitu pun manusia, kita tidak pernah tahu apa yang akan terjadi 10 menit kedepan, atau bahkan 20 tahun ke depan. Apakah saya akan menjadi seorang menteri?

Gampangnya, bayangkan saja kita ini berada dalam sebuah grid. Dalam grid, kita hanya punya 4 kemungkinan untuk melangkah. Ke atas, ke bawah, ke samping kiri, dan kanan. Langkah yang akan kita pilih adalah langkah terbaik yang bisa kita lakukan berdasarkan informasi yang kita punya. Dalam kehidupan, tentu saja bukan hanya empat kemungkinan langkah yang bisa kita lakukan dalam tiap waktu.

Pada saat ini kita punya informasi-informasi tentang apa yang terbaik yang dapat kita lakukan dalam satu menit kedepan. Dan kita hanya akan memilih salah satu kemungkinan dari sekian banyak kemungkinan, dan itu pasti yang terbaik yang dapat kita lakukan.

Kemudian, perhatikan keadaan kita sekarang. Dan coba merunut mungkin sekitar 10 hari yang lalu. Jika kita mundur 10 hari, akankah kita seperti sekarang? Itu kemungkinannya sangat kecil, karena pada setiap detik kita punya banyak pilihan untuk melangkah. Jika kita jumlahkan semua kemungkinan langkah kita dalam 10 hari, wah itu tidak terhitung... Kata orang computer science mah, itu termasuk problem yang strongly np-complete.

Maka dari itu, kita harus selalu memilih apa yang terbaik yang bisa kita lakukan sekarang. Bukan hanya terbuai oleh masa lalu ataupun terbuai oleh mimpi masa depan. Bukankah yang dinilai itu adalah proses? Hasil hanya sebuah konsekuensi dari proses yang kita lakukan.

Jadi ingat kata-kata sahabat baik saya: "jadi intinya Cim, fokus pada tindakan!"



Nanning International Convention & Exhibition Center (NICEC) memiliki dua gedung. Hanya satu gedung yang dipakai untuk CAEXPO, sebut saja gedung utama. Gedung utama ini memiliki 4 lantai. Namun hanya 3 lantai yang berhasil saya jelajahi.

Lantai dasar berisi ruangan-ruangan rapat yang cukup besar (kira-kira untuk kapasitas 100 orang) dan eksklusif. Setiap negara diberi ruangan masing-masing untuk mengenalkan potensi negara kepada para investor yang datang pada acara tersebut. Berarti minimal ada 11 ruangan, saya tidak menghitung dengan pasti, namun ada lebih dari 11 ruangan.

Kemudian, lantai 2 memiliki 4 ruangan yang terdiri dari 3 paviliun untuk pameran dan satu ruangan rapat. Pertama adalah paviliun untuk pameran kota-kota perwakilan negara ASEAN dan China yang disebut (City of Charm, Information and Communication Technology (ICT)), disinilah Bandung sebagai kota perwakilan Indonesia tahun ini memamerkan potensinya. Paviliun kedua adalah paviliun untuk pameran advanced teknologi (sebagian besar pameran mengenai teknologi agrikultur). Paviliun ketiga adalah paviliun bagi para investor. Dan ruangan keempat adalah ruangan rapat, dengan ukuran yang lebih besar dari ruangan rapat lantai dasar.

Lantai 4, terdiri dari banyak paviliun. Saya tidak menghitung secara pasti ruangan yang tersedia di lantai 4. Namun di lantai 4 ini setiap negara ASEAN diberi satu paviliun khusus untuk memamerkan dagangannya. Kira-kira ukuran satu ruangan hampir sama dengan lantai 1 gedung Landmark, Bandung. Selain itu juga terdapat sekitar 6 paviliun untuk pameran produk-produk teknologi buatan China.

Sedangkan gedung kedua dipakai untuk mengenalkan acara Shanghai International Expo 2010. Acara yang berlangsung dua tahun lagi, namun semua perencanaan telah selesai. Bumper/iklan untuk acara tersebut juga telah dapat disaksikan di gedung itu, seperti terlihat pada foto.

Penjagaan NICEC cukup ketat. Hanya empat lokasi yang dibuka sebagai akses masuk. Di setiap lokasi tersebut terdapat pos pemeriksaan. Setiap pengunjung harus melewati pos pemeriksaan terlebih dahulu. Keempat lokasi tersebut adalah satu buah di sebelah selatan dan utara, dan dua buah di sebelah barat.

NICEC memiliki halaman yang sangat luas, bahkan di sebelah barat laut terdapat taman yang cukup luas. Di taman tersebut terdapat bunga-bungan yang dirangkai dengan indah. Dari kejauhan, rangkaian bunga tersebut berbentuk tulisan CAEXPO lengkap dengan logonya. Di bagian selatan halaman NICEC juga terdapat satu stand pameran. Stand ini diisi oleh perusahaan otomotif China yang memamerkan mobil buatannya mulai dari mobil untuk keperluan sehari-hari sampai kendaraan-kendaraan berat seperti traktor.

Nah, tahun 2010, Bandung kan usianya 200 tahun, bikin International Expo yu... Sudah saatnya Bandung untuk dunia. cheers :D

Saya lupa memperkenalkan rombongan. Rombongan kami terdiri dari 20 orang, yaitu satu perwakilan provinsi Jawa Barat, tiga orang perwakilan Disperindag Jawa Barat, empat orang perwakilan Kota Bandung, dua orang perwakilan dari BHTV (udah pasti dong, saya dan Pak Sanny), satu orang perwakilan BCCF (Kang Tubagus Fiki), dua orang perwakilan ITTelkom, empat orang perwakilan KIKT Bandung, dua orang perwakilan kesenian Bandung dan dua orang pengusaha makanan.

Hari pertama Expo dimulai dengan penuh perjuangan. Jalanan menuju tempat Expo macet total. Hari ini adalah hari pembukaan Expo, jadi semua perwakilan dari negara ASEAN datang dan meresmikan pembukaan Expo. Alhasil, saya dan rombongan harus berjalan kaki cukup jauh. Karena mobil yang kami tumpangi sudah menyerah. Jalan-jalan tikus pun sudah dicoba, namun hasilnya tetap saja...terjebak macet.

Dari tempat kami berjalan, Nanning International Convention & Exhibition Center, tempat CAEXPO sudah terlihat. Nampak dekat, pikirku. Namun setelah dijalani, ternyata dari tempat kami berjalan, terdapat lembah yang cukup curam, dan kami pun harus memutar. Keringat mulai bercucuran. Batik yang kupakai sudah mulai basah. Ternyata bukan kami saja yang berjalan menuju Gedung, banyak peserta lain juga yang harus berjalan demi menghindari macet.

Subhanallah, saya dibuat takjub lagi. Persiapan panitia CAEXPO memang benar-benar total. Agar kami tidak tersesat, disepanjang jalan, polisi dan panitia relawan berbaris rapi yang berselang sekitar 5 meter sampai ke Gedung. Senyum menghiasi wajah mereka, sehingga tampak dedikasi tinggi yang diberikan mereka untuk negaranya. Terlihat keikhlasan mereka untuk berkorban bagi negara.

Kami pun sampai di depan kawasan gedung. Pos-pos pemeriksaan sudah menunggu. Kami pun masuk satu per satu dengan barang-barang kami diperiksa terlebih dahulu. Penjagaan yang cukup baik, mengingat ini merupakan acara internasional. Melihat ke atas, ternyata perjuangan masih belum berakhir, kawan. Kami harus menaiki tangga 'seribu'...jauh sekali. Ibu-ibu dari rombongan kami sudah merasa kecapean. Kami pun berjalan lebih santai, dengan diselingi istirahat beberapa kali. Wah...hari pertama yang dipenuhi dengan keringat.

Besar sekali gedungnya... Mulai terlintas di benak untuk membandingkan dengan Sabuga. hehehe...ternyata jauhhhh sekali. Sudahlah, tak usah dibandingkan.

Anda warga Bandung? Tahukah Anda bahwa ada program 'Bandung nu nyaah ka kolot' (artinya, Bandung yang sayang terhadap orang tua)?

Program yang sederhana ini diajukan beberapa waktu lalu oleh Pak Danny Setiawan. Program ini diharapkan dapat kembali menjadi budaya bagi seluruh warga Bandung yang katanya terkenal dengan keramah tamahannya, termasuk jajaran pemerintah dan pihak-pihak swasta yang berinteraksi dengan orang tua.

Sebagai bentuk pelayanannya terhadap masyarakat, pemerintah seharusnya memberikan kemudahan bagi para orang tua, seperti pengadaan jalur-jalur khusus bagi orang tua pada unit-unit pelayanannya, bahkan untuk pembuatan KTP, orang tua sudah tidak perlu lagi pusing pergi ke kecamatan, tetapi hanya tinggal duduk manis di rumah menunggu petugas mengantarkan KTP. Sama halnya dengan pemerintah, pihak-pihak swasta yang berinteraksi dengan orang tua juga diharapkan memberikan kemudahan-kemudahan bagi orang tua dalam pelayanannya. Kemudian, warga Bandung secara umum diharapkan memberikan perhatian yang lebih kepada orang tua, contoh kecil, membantu menyebrangkan, membantu membawakan barang bawaan, sapa yang manis, dll.

Program budaya yang implementatif ini tinggal kita lakukan dan tanamkan dalam keseharian. Apakah Anda sudah siap? Hayu ah..., kita mulai sekarang...

Pokonya, inget orang tua, inget kasih sayang..., ok, sayang?

Subscribe to: Posts (Atom)