Cima Behind The Scenes

Belajar membaca hikmah dari setiap adegan



Akhir-akhir ini, saya perhatikan di jalanan, soul demokrasi telah benar-benar melekat di hati kebanyakan orang Indonesia. Spanduk-spanduk, bendera-bendera, baligo-baligo parpol begitu menghiasi jalanan kota Bandung. Sepertinya, tak ada titik yang luput dari alat iklan si calon-calon wakil rakyat. Bahkan, tempat yang tinggi pun dipasang, seperti dapat dilihat pada gambar. Di atas neon box. Tak habis pikir, bagaimana cara memasang nya... Apakah si 'simpatisan' ini memang ahli memanjat, atau dengan sengaja membawa taraje dari rumah. Sebuah pergerakan positif menuju demokrasi (demokrasi yang mana?).

Pada satu kesempatan di bulan Ramadhan, mantan Presiden RI, Pak Habibi mengatakan bahwa banyak tokoh asing yang menyatakan kekagumannya atas proses demokrasi yang berjalan di Indonesia. Bagaimana tidak, parpol yang berjumlah puluhan (..., lebih!) meramaikan bursa pemilihan calon wakil rakyat, dan semuanya berhasil (dalam artian,akhirnya wakil rakyat terpilih). Tidak hanya itu, pemilihan kepala-kepala pemerintahan di daerah pun semuanya sudah berbasiskan demokrasi dan semuanya berhasil juga (walaupun banyak bentrok sana bentrok sini, kata orang mah, itu biasa, proses demokrasi... tersenyum miris dalam hati). Pada saat itu, saya sempat berpikir, benar juga ya... Dihuni oleh kesangat beragaman karakter manusia, Indonesia bisa menjalankan sebuah sistem yang dikatakan sangat manusiawi (mengagungkan sistem buatan manusia?).

Mungkin ungkapan Pak Habibi menyebar ke penjuru-penjuru tanah air melalui mulut ke mulut, yang akhirnya mengobarkan semangat demokrasi. Alhasil, di Bandung khususnya, atribut-atribut kampanye tanpa izin menghiasi Kota Bandung. Lihat saja di jalan Soekarno Hatta. Bendera-bendera parpol baris berbaris memenuhi pembatas jalan. Yang akhirnya menambah pekerjaan Satpol PP (sing sabar, nya Pak, kan ini demi kebaikan bangsa, sebagai salah satu proses demokrasi...hehehe).

Entah harus ditanggapi positif atau apa pun itu. Namun, ketika kita memilih nanti tentulah tidak sembarangan hanya karena bagus lambangnya (karena yang dilihat sehari-hari hanya gambar), bukan juga karena kreatifnya bisa memasang bendera di tempat yang begitu tinggi. Namun, saya tentu saja tidak akan memilih parpol dan kadernya yang memasang atribut kampanye tanpa izin (apa kata dunia?). Masih bingung juga, ada beberapa keterangan yang dapat memberi kejelasan, yaitu Q.s An Nisa 144, Q.s Al Maidah 51, Q.s Ali Imran 118, Q.s At Taubah 8, Q.s Al-Maidah 57, Q.s At Taubah 23.

Beberapa hari yang lalu, saya mendengar ungkapan Bob Sadino yang cukup menginspirasi saya. Yaitu, ketika Farhan menanyakan, bagaimana pengaruh pemilu 2009 pada usahanya. Dan beliau menjawab " Masa bodo". Pernyataan itu cukup membuat saya tertawa dan Farhan pun tercengang. Kemudian Pak Bob menambahkan " Saya mulai dari nol, kalau harus dari nol lagi, saya sanggup ko... Go with the flow saja".

Setelah saya coba baca tulisan saya sebelumnya, ternyata kalau tanpa foto, sulit juga membayangkan bagaimana keadaan stand Bandung di Acara CAEXPO. nya enya atuh...
Oleh karena itu, saya akan berbagi beberapa foto stand Bandung.


Pintu masuk menuju Paviliun City Of Charm, dimana stand Bandung terletak. Bismillah... sebelum masuk ke pintu. Mudah2an berkah.


Indonesia dengan gagahnya berada di China. Baru pertama kali ini saya mewakili Indonesia. Penuh haru... Terbayang bagaimana harunya seorang Taufik Hidayat ketika memegang piala olimpiade. Kapan ya, saya ikut olimpiade?


Bandung tampak depan. Foto beberapa saat sebelum pameran dimulai. Terlihat Pak Sam dengan pakaian khas Sunda menunggu tim Bandung berkumpul untuk berfoto pertama kalinya (Hayu atuh... rek difoto wae meni hararese, geus tinggalkeun heula barangkal mah lah... da moal aya nu maling).


Stand Kota Bandung yang minimalis modern, hasil karya Ridwan Kamil dan Fiki Satari. Salute for them...


Tak ingin ketinggalan momen pertama kali penginjakkan kaki di dalam stand Bandung, tim pun berfoto ria (Sok lah... urang nu mimiti foto di jero stand... eh... embung eleh, urang ge nu mimiti moto da eyyy..)

Serangan virtual world begitu gencar terakhir-terakhir ini. Mulai dari social network sampai permainan dunia virtual seperti Second Life. German juga tak mau kalah dengan membuat virtual Berlin yang bener-bener mirip dengan aslinya.

Sekarang, ada content virtual world yang terbaru, yaitu yang menceritakan tentang kehidupan Muslim. Namanya Muxlim Pal, anak situs dari Muxlim.com yang didirikan oleh Mohamed El-Fatatry. Dalam Muxlim Pal, kita bisa memainkan sebuah karakter yang tinggal di sebuah virtual world.

Muxlim Pal, yang ditujukan untuk Muslim di negara-negara Barat, diharapkan dapat memberikan pengetahuan juga bagi non-Muslims.

Untuk info lebih lanjut, bisa membaca artikel ini. Atau kunjungi saja langsung Muxlim.

Perubahan musim panas ke musim hujan seringkali memberikan kendala pada mobil, salah satunya adalah pada kaca mobil.

Selama musim panas kaca mobil jarang terkena air, dan wiper mobil pun otomatis jarang digunakan. Oleh karena itu, ketika hujan, sapuan yang dilakukan oleh wiper, tak kan memperjelas pandangan pada kaca. Ini akan berbahaya bagi Anda, terutama ketika sedang berperjalanan jauh.

Gimana caranya untuk menanggulangi hal di atas?
Caranya gampang...

Pertama adalah bersihkan dengan sabun atau sampo.
Jika tidak ada sabun atau sampo, maka carilah pohon pisang. Loh kok? Jangan khawatir, ini bukan untuk mencari makan. Setelah dapat, ambil bagian pucuk dari daun pisang yang masih segar. Lalu, gosokkan ke kaca mobil Anda. Alhasil, kaca mobil Anda akan tampak jelas lagi.

Kalau tidak menemukan pohon pisang bagaimana? berdoa saja, dan jalankan mobil pelan-pelan. Sesekali berhenti untuk membersihkan kaca dengan lap yang ada.

Weleh-weleh... saya lupa, masih ada cerita tentang perjalanan di Nanning yang belum saya posting.hehe. gapapa, diselingi aja. Kali ini saya ingin berbagi tentang stand Bandung.

Stand Bandung terletak di paviliun City of Charm, Information and Communication Technology. Stand Bandung terletak pada posisi yang cukup strategis, yaitu hanya beberapa langkah dari pintu masuk paviliun City of Charm. Stand Bandung diapit oleh Singapura dan Brunei Darusslam.

Dengan dana yang secukupnya dan waktu yang mepet, desain stand kota Bandung dapat dikatan cukup optimal. Desain minimalis yang terkesan mewah, membuat Bandung memiliki daya tarik bagi pengunjung. Hampir setiap pengunjung yang memasuki paviliun ini, masuk untuk berkunjung ke stand Bandung.

Pengunjung akan disambut oleh lagu-lagu khas Sunda, kemudian di sisi kiri dan kanan halaman depan stand Bandung, pengunjung dapat melihat karya-karya unik khas Bandung dan sebelum masuk, pengunjung akan melihat dua buah layar yang menayangkan kebudayaan-kebudayaan dan pariwisata di Bandung.

Untuk memeriahkan suasana, di halaman stand Bandung menjadi tempat pertunjukan kebudayaan Sunda, yaitu pertunjukan angklung oleh volunteer-volunteer dengan arahan Pak Sam, dan pertunjukan tari oleh Ibu Sri. Pertunjukan ini menyedot perhatian banyak pengunjung. Pada masa-masa istirahat, halaman ini dipakai untuk memamerkan angklung. Dan banyak dimanfaatkan sebagai tempat foto-foto oleh pengunjung.

Di stand ini, terdapat dua buah gateway. Masing-masing di sebelah kiri dan kanan. Tanpa adanya petunjuk "Enter dari sebelah sini" dan "Exit nya kesini", hampir semua pengunjung masuk lewat sebelah kanan dan keluar dari sebelah kiri. Menarik juga, apakah ini memang sudah ter frame bahwa masuk itu harus dari sebelah kanan?

Begitu masuk pengunjung langsung dapat membawa profile BHTV yang disajikan dengan bentuk unik, yaitu seperti sebuah passport. Passport ini berisi tentang informasi mengenai Bandung dan BHTV dan juga beberapa contoh produk dan logo perusahaan TIK Bandung.

Kemudian dalam kotak kaca, pengunjung bisa melihat miniatur-miniatur alat kesenian Sunda. Dua langkah dari situ, akan ada bungkusan-bungkusan minuman khas dari Jawa Barat, apalagi kalau bukan bandrek beserta kawannya. Bergerak sekitar dua-tiga langkah, pengunjung dapat menemukan bungkusan gorengan-gorengan khas Indonesia, seperti gorengan tempe. Pada acara ini, pengunjung dapat mencicipi gorengan yang disediakan. Dan, ternyata habis...hehe... saya kira di Indonesia saja. :p

Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai Bandung, pengunjung dapat mengambil brosur-brosur yang telah disediakan di dekat tempat makan gorengan.

Ada yang cukup menarik perhatian di ujung kiri stand Bandung, yaitu BHTV corner. Di BHTV corner ini pengunjung dapat melihat poster-poster BHTV yang disusun dan dicetak dengan elegan oleh kontraktor, dan tentu saja atas komando dari Kang Fiki. Lampu-lampu disusun begitu indah sehingga nampak kemewahan di dalam kesederhanaan.

Setelah melihat-lihat BHTV corner, pengunjung dapat melihat karya-karya industri kreatif yang tersimpan dalam dua box kaca. Sayang memang, karya industri kreatif Bandung yang sebegitu banyak hanya dimuat dalam dua box kaca. Kemudian, sebelum meninggalkan stand, pengunjung dapat melihat-lihat informasi mengenai Institut Teknologi Telkom dan rencana pengembangan Technoparknya.

Setelah itu, giliran stand yang lain untuk dikunjungi. Ingin tahu siapa saja yang datang ke stand Bandung? Nantikan cerita selanjutnya

Setelah sekian lama ngintip teknologi ini, akhirnya nyobain juga. Adalah Didit yang dengan baik hati mencoba menginstal program ini di laptop kesayangannya.

Operating system yang dipakai pada laptop nya adalah Windows XP. Kemudian setelah menginstall Sun xVM Virtual Box, menginstall Linux. OS yang jadi bahan uji coba adalah Fedora Core 8. Alhasil, kita bisa bermain dalam dua OS dalam satu waktu.

Alhamdulillah teknologi ini cukup membantu, berhubung kerjaan kami perlu di test di linux dan Windows. Kelebihannya lagi, dalam satu komputer kita bisa menjalankan lebih dari dua OS secara bersamaan. Mantabsss...

Mau info lengkap dan donlod, klik aja disini

Pertanyaan tersebut muncul ketika salah seorang sahabat meminta saya menjadi pusat informasi bagi akhwat idamannya dalam fase ta'aruf. Ragu-ragu saya menerima permintaan sahabat saya itu. Teringat hadits Imam at Tirmidzi:

Dari Abu Darda ra. Nabi saw bersabda, "Siapa pun yang menghalangi/menjaga kehormatan saudaranya maka Allah pun akan menjaga wajahnya dari api neraka pada hari Qiamah. (H.r Imam at Tirmidzi)

Jadi, informasi yang akan saya berikan adalah hanya tentang kebaikan sahabat saya saja, pikir saya saat itu. Namun, bukankah lebih baik diam dari pada berkata yang tidak benar. Benar-benar dilema.

Setelah melalui beberapa sesi tanya jawab, alhamdulillah saya menemukan keterangan tentang kisah Fatimah binti Qais ra:

Alkisah, Fatimah binti Qais ra datang kepada Nabi saw. Beliau berkata kepada Nabi saw "Sesungguhnya Abu al Jahmi dan Mu'awiyah, dua-duanya, bermaksud untuk meminangku." Kemudian Rasulullah saw bersabda."Ada pun Mu'awiyah maka ia miskin dan tidak memiliki harta dan adapun Abu Al Jahmi maka ia tidak menyimpan pedang di atas lehernya (suka memukul perempuan / banyak melakukan safar). (Muttafaq alaih)

Dalam literatur yang lain disebutkan bahwa kemudian Rasulullah saw. kemudian menyarankan agar Fatimah binti Qais ra menikah dengan Usamah bin Zaid ra, namun Fatimah binti Qais ra menolaknya, karena Usamah bin Zaid ra berasal dari keturunan hamba sahaya. Kemudian, pada pertemuan selanjutnya, Fatimah binti Qais ra menerima saran Rasulullah saw dan menikah dengan Usama bin Zaid.

Setelah membaca kisah di atas, saya pun menjadi lebih yakin sebagai pusat informasi.

Selain dalam perjodohan perihal apalagi, ya, kita diperbolehkan membicarakan orang?

1. Menyatakan kedzaliman seseorang
Boleh bagi mereka yang didzalimi untuk membawa kedzaliman seseorang kepada seorang penguasa atau hakim dari orang yang memiliki wilayah (supaya kedzalimannya berhenti)

2. Minta pertolongan untuk merubah kemunkaran dan menolak kemaksiatan menuju kepada kebenaran

3. Minta fatwa/nasehat dari seorang mufti, tentang sesorang yang melakukan kedzaliman dan bagaimana melepaskan kedzaliman tersebut supaya tidak terulang dan berhenti

4. Memperingatkan dan menasihati kaum muslimin dari perilaku jahat
Khususnya yang berkaitan dengan perilaku rawi/orang (pembawa berita) yang meriwayatkan hadis, yang biasa disebut dengan menjarah/mencela/menyatakan dengan terang dan tegas tentang kejelekan dan kekurangan seseorang dan ini merupakan sesuatu yang wajib dilakukan karena menyangkut urusan dengan Nabi saw

5. Menampakkan kefasiqan dan perbuatan bid'ah seseorang supaya orang menghindarinya tanpa mencelanya

Ada beberapa keterangan yang menjelaskan kesimpulan di atas

Dari Zaed bin Arqan ra. berkata, "Kami bepergian bersama Rasulullah saw pada suatu safar dimana orang-orang mendapatkan kesulitan. Maka Abdullah bin Ubey berkata: "Janganlah kalian berinfaq terhadap orang yang bersama Rasul sehingga mereka menyendiri/tertekan"" Dan ia (Zaed bin Arqam ra) berkata:"Sungguh jika kami kembali ke al Madinah pasti yang terkuat akan mengusir yang terlemah, maka aku mendatangi Rasulullah saw dan mengkhabarkannya, maka beliau mengutus (seseorang) kepada Abdullah bin Ubey dan dia(Abdullah bin Ubey) bersikukuh dengan sumpahnya tidak melakukan hal itu, maka mereka (Abdullah bin Ubey bersama golongannya) berkata bahwa Zaed telah membawa dusta kepada Raslullah saw. Maka aku simpan dalam diriku apa yang mereka ucapkan sehingga Allah menurunkan ayat kepada Nabi-Nya membenarkanku (idza jaa-aka al Munafiquun..). Kemudian Nabi saw mendua'kan mereka supaya mereka mau beristighfar maka mereka menundukkan kepala mereka." (Muttafaq 'alaih)

Dan pada hadis Zaed bin Arqam ini sesungguhnya bagi siapa pun yang mendengar perkara yang menyangkut imam atau pejabat kaum muslimin dan dikhawatirkan kemadaratan bagi kaum muslimin, untuk menyampaikannya kepada imam untuk berjaga-jaga.(Syarah Muslim an Nawawi)

Dari Aisyah ra berkata, 'Hindun, Istri Abu Sufyan berkata kepada Nabi saw, "Sesungguhnya Abu Sufyan seseorang yang sangat kikir dan ia tidak memberiku sesuuatu yang mencukupkanku dan anak-anakku kecuali aku harus mengambilnya tanpa ia tahu." Beliau menjawab:"Ambillah olehmu! Apa yang mencukupimu dan anak-anakmu dengan cara yang ma'ruf(wajar)."'(Muttafaq 'alaih)

Wallahu a'lam

Pemirsa, menu hari yang akan kita coba hari ini adalah Beef Cordon Bleu ala chef Agus.

Bingung mencari makanan yang romantis pada malam hari? Datang saja ke Republik Kuliner dan pesan Beef Cordon Bleu.

Awal mendengar nama Beef Cordon Bleu yang terlintas dalam benak adalah steak yang berwarna biru dari kordon. Namun mengapa ketika makanan datang, tidak ada warna birunya sama sekali. ada yang tak beres ini dengan namanya. hehe

Namun pikiran itu lenyap seketika ketika mata mulai menelusuri setiap sisi beef cordon bleu. Takjub melihat hidangan steak yang cukup BESAR ditambah dengan spagheti. Wah... ini ga akan habis. Masa makan steak segede gini? ditambah spageti lagi. Teu kira-kira, emangna urang rek perang?

Melihat itu, nafsu makan saya aga berkurang. Dengan aga malas saya coba memotong steak dengan cara saya. Pada potongan itu terlihat, "daleman" dari steak. Lapisan-lapisan daging dan keju saling bergantian menyusun sebuah steak beef cordon bleu.



Gigitan pertama... Wah enak... mirip steak steak yang ada di restoran mahal gitu lah...
Kemudian saya mencicipi spaghetti nya. Owh... pas dengan steak nya.
Di gigitan kedua saya merasakan ada yang berbeda. Terasa seperti rasa daging asap. Darimana itu datangnya? Padahal kan itu jelas2 steak, tak mungkin ada daging asap. Selidik punya selidik dan pengakuan dari chef, ternyata diantara lapisan keju, terdapat potongan daging asap. Ini memberikan kesan tersendiri untuk sebuah steak beef cordon bleu.

Yang pada awalnya nafsu makan berkurang ketika melihat besarnya steak, ternyata ketika makan..., "di setiap gigitannya ku rasakan bahagia" .

Alhamdulillah, hari ini saya telah menikmati lezatnya hidangan dari seorang sahabat. Terima kasih.

nb: ternyata kunjungan saya kali ini diliput, kalau mau lihat liputannya, bisa kunjungan ke sini.

Menu makanan hari ini, soto padang.

Soto padang? Ah... yang bener aja. Masa soto pake rendang? enak gitu? Jangan-jangan pedes lagi. ga mau ah, bisi mun****.

Wah wah... hilangkan dulu segala pertanyaan-pertanyaan aneh Anda. Hayu kita mampir ke warung kakilima padang yang terletak di deretan pedagang makanan kaki lima di simpang dago. Warung ini baru mulai beroperasi sekitar pukul setengah 5 sore hingga malam hari.

Menu andalan di warung yang saya lupa namanya ini ada dua, yaitu nasi goreng dan soto. Keduanya memakai nama belakang padang. Jadi, nasi goreng padang dan soto padang. Pada saat kesana, yang menarik perhatian saya adalah soto padang. Kalau nasi goreng padang, saya bisa membayangkan, paling nasi goreng pakai bumbu-bumbu khas padang. Tapi soto padang? Nah ini yang harus dicoba.

Tak lama setelah saya memesan, soto padang pun datang. Dari penampilannya, soto padang tampak berbeda dengan soto-soto biasa, seperti soto bandung yang khas dengan beningnya, dan soto ayam atau soto medan. Dari penampilannya, soto ini membuat selera makan saya meningkat. Terlihat khas nya makanan Indonesia yang kaya akan rempah-rempah.

Pertama-tama saya coba mencicipi kuah soto. Wah... Aroma dan rasa Padang nya terasa. Langsung saja saya mengambil cicipan kedua yang dicampur dengan nasi. Wooowww... nikmat bung!!

Terasa kurang pedas, saya pun mencari-cari sambal untuk soto ini. Setelah penjaga warung memberikan sambal, saya mencoba menelusuri bahan sambal ini. Dari bentuknya seperti bumbu rendang, namun bedanya sambal ini berwarna merah, warna khas pedas. Saya coba memakan sambal tersebut hanya dengan nasi. Dan...wowww..pedas nya... Selain pedas, kita akan menemukan rasa bumbu yang biasa kita temukan dalam bumbu rendang.

Setelah itu saya menikmati setiap gigitan soto Padang yang nikmat itu. Alhamdulillah. Badan pun kekenyangan, dan kenikmatan rasa pun kuraih.

Ingin mencoba soto padang? hayu kita kunjungan ke simpang aja. Klo bingung, kontak2 saya aja. ditunggu ya...

Subscribe to: Posts (Atom)