Cima Behind The Scenes

Belajar membaca hikmah dari setiap adegan



Akhir-akhir ini, saya perhatikan di jalanan, soul demokrasi telah benar-benar melekat di hati kebanyakan orang Indonesia. Spanduk-spanduk, bendera-bendera, baligo-baligo parpol begitu menghiasi jalanan kota Bandung. Sepertinya, tak ada titik yang luput dari alat iklan si calon-calon wakil rakyat. Bahkan, tempat yang tinggi pun dipasang, seperti dapat dilihat pada gambar. Di atas neon box. Tak habis pikir, bagaimana cara memasang nya... Apakah si 'simpatisan' ini memang ahli memanjat, atau dengan sengaja membawa taraje dari rumah. Sebuah pergerakan positif menuju demokrasi (demokrasi yang mana?).

Pada satu kesempatan di bulan Ramadhan, mantan Presiden RI, Pak Habibi mengatakan bahwa banyak tokoh asing yang menyatakan kekagumannya atas proses demokrasi yang berjalan di Indonesia. Bagaimana tidak, parpol yang berjumlah puluhan (..., lebih!) meramaikan bursa pemilihan calon wakil rakyat, dan semuanya berhasil (dalam artian,akhirnya wakil rakyat terpilih). Tidak hanya itu, pemilihan kepala-kepala pemerintahan di daerah pun semuanya sudah berbasiskan demokrasi dan semuanya berhasil juga (walaupun banyak bentrok sana bentrok sini, kata orang mah, itu biasa, proses demokrasi... tersenyum miris dalam hati). Pada saat itu, saya sempat berpikir, benar juga ya... Dihuni oleh kesangat beragaman karakter manusia, Indonesia bisa menjalankan sebuah sistem yang dikatakan sangat manusiawi (mengagungkan sistem buatan manusia?).

Mungkin ungkapan Pak Habibi menyebar ke penjuru-penjuru tanah air melalui mulut ke mulut, yang akhirnya mengobarkan semangat demokrasi. Alhasil, di Bandung khususnya, atribut-atribut kampanye tanpa izin menghiasi Kota Bandung. Lihat saja di jalan Soekarno Hatta. Bendera-bendera parpol baris berbaris memenuhi pembatas jalan. Yang akhirnya menambah pekerjaan Satpol PP (sing sabar, nya Pak, kan ini demi kebaikan bangsa, sebagai salah satu proses demokrasi...hehehe).

Entah harus ditanggapi positif atau apa pun itu. Namun, ketika kita memilih nanti tentulah tidak sembarangan hanya karena bagus lambangnya (karena yang dilihat sehari-hari hanya gambar), bukan juga karena kreatifnya bisa memasang bendera di tempat yang begitu tinggi. Namun, saya tentu saja tidak akan memilih parpol dan kadernya yang memasang atribut kampanye tanpa izin (apa kata dunia?). Masih bingung juga, ada beberapa keterangan yang dapat memberi kejelasan, yaitu Q.s An Nisa 144, Q.s Al Maidah 51, Q.s Ali Imran 118, Q.s At Taubah 8, Q.s Al-Maidah 57, Q.s At Taubah 23.

Beberapa hari yang lalu, saya mendengar ungkapan Bob Sadino yang cukup menginspirasi saya. Yaitu, ketika Farhan menanyakan, bagaimana pengaruh pemilu 2009 pada usahanya. Dan beliau menjawab " Masa bodo". Pernyataan itu cukup membuat saya tertawa dan Farhan pun tercengang. Kemudian Pak Bob menambahkan " Saya mulai dari nol, kalau harus dari nol lagi, saya sanggup ko... Go with the flow saja".

Setelah saya coba baca tulisan saya sebelumnya, ternyata kalau tanpa foto, sulit juga membayangkan bagaimana keadaan stand Bandung di Acara CAEXPO. nya enya atuh...
Oleh karena itu, saya akan berbagi beberapa foto stand Bandung.


Pintu masuk menuju Paviliun City Of Charm, dimana stand Bandung terletak. Bismillah... sebelum masuk ke pintu. Mudah2an berkah.


Indonesia dengan gagahnya berada di China. Baru pertama kali ini saya mewakili Indonesia. Penuh haru... Terbayang bagaimana harunya seorang Taufik Hidayat ketika memegang piala olimpiade. Kapan ya, saya ikut olimpiade?


Bandung tampak depan. Foto beberapa saat sebelum pameran dimulai. Terlihat Pak Sam dengan pakaian khas Sunda menunggu tim Bandung berkumpul untuk berfoto pertama kalinya (Hayu atuh... rek difoto wae meni hararese, geus tinggalkeun heula barangkal mah lah... da moal aya nu maling).


Stand Kota Bandung yang minimalis modern, hasil karya Ridwan Kamil dan Fiki Satari. Salute for them...


Tak ingin ketinggalan momen pertama kali penginjakkan kaki di dalam stand Bandung, tim pun berfoto ria (Sok lah... urang nu mimiti foto di jero stand... eh... embung eleh, urang ge nu mimiti moto da eyyy..)

Serangan virtual world begitu gencar terakhir-terakhir ini. Mulai dari social network sampai permainan dunia virtual seperti Second Life. German juga tak mau kalah dengan membuat virtual Berlin yang bener-bener mirip dengan aslinya.

Sekarang, ada content virtual world yang terbaru, yaitu yang menceritakan tentang kehidupan Muslim. Namanya Muxlim Pal, anak situs dari Muxlim.com yang didirikan oleh Mohamed El-Fatatry. Dalam Muxlim Pal, kita bisa memainkan sebuah karakter yang tinggal di sebuah virtual world.

Muxlim Pal, yang ditujukan untuk Muslim di negara-negara Barat, diharapkan dapat memberikan pengetahuan juga bagi non-Muslims.

Untuk info lebih lanjut, bisa membaca artikel ini. Atau kunjungi saja langsung Muxlim.

Perubahan musim panas ke musim hujan seringkali memberikan kendala pada mobil, salah satunya adalah pada kaca mobil.

Selama musim panas kaca mobil jarang terkena air, dan wiper mobil pun otomatis jarang digunakan. Oleh karena itu, ketika hujan, sapuan yang dilakukan oleh wiper, tak kan memperjelas pandangan pada kaca. Ini akan berbahaya bagi Anda, terutama ketika sedang berperjalanan jauh.

Gimana caranya untuk menanggulangi hal di atas?
Caranya gampang...

Pertama adalah bersihkan dengan sabun atau sampo.
Jika tidak ada sabun atau sampo, maka carilah pohon pisang. Loh kok? Jangan khawatir, ini bukan untuk mencari makan. Setelah dapat, ambil bagian pucuk dari daun pisang yang masih segar. Lalu, gosokkan ke kaca mobil Anda. Alhasil, kaca mobil Anda akan tampak jelas lagi.

Kalau tidak menemukan pohon pisang bagaimana? berdoa saja, dan jalankan mobil pelan-pelan. Sesekali berhenti untuk membersihkan kaca dengan lap yang ada.

Weleh-weleh... saya lupa, masih ada cerita tentang perjalanan di Nanning yang belum saya posting.hehe. gapapa, diselingi aja. Kali ini saya ingin berbagi tentang stand Bandung.

Stand Bandung terletak di paviliun City of Charm, Information and Communication Technology. Stand Bandung terletak pada posisi yang cukup strategis, yaitu hanya beberapa langkah dari pintu masuk paviliun City of Charm. Stand Bandung diapit oleh Singapura dan Brunei Darusslam.

Dengan dana yang secukupnya dan waktu yang mepet, desain stand kota Bandung dapat dikatan cukup optimal. Desain minimalis yang terkesan mewah, membuat Bandung memiliki daya tarik bagi pengunjung. Hampir setiap pengunjung yang memasuki paviliun ini, masuk untuk berkunjung ke stand Bandung.

Pengunjung akan disambut oleh lagu-lagu khas Sunda, kemudian di sisi kiri dan kanan halaman depan stand Bandung, pengunjung dapat melihat karya-karya unik khas Bandung dan sebelum masuk, pengunjung akan melihat dua buah layar yang menayangkan kebudayaan-kebudayaan dan pariwisata di Bandung.

Untuk memeriahkan suasana, di halaman stand Bandung menjadi tempat pertunjukan kebudayaan Sunda, yaitu pertunjukan angklung oleh volunteer-volunteer dengan arahan Pak Sam, dan pertunjukan tari oleh Ibu Sri. Pertunjukan ini menyedot perhatian banyak pengunjung. Pada masa-masa istirahat, halaman ini dipakai untuk memamerkan angklung. Dan banyak dimanfaatkan sebagai tempat foto-foto oleh pengunjung.

Di stand ini, terdapat dua buah gateway. Masing-masing di sebelah kiri dan kanan. Tanpa adanya petunjuk "Enter dari sebelah sini" dan "Exit nya kesini", hampir semua pengunjung masuk lewat sebelah kanan dan keluar dari sebelah kiri. Menarik juga, apakah ini memang sudah ter frame bahwa masuk itu harus dari sebelah kanan?

Begitu masuk pengunjung langsung dapat membawa profile BHTV yang disajikan dengan bentuk unik, yaitu seperti sebuah passport. Passport ini berisi tentang informasi mengenai Bandung dan BHTV dan juga beberapa contoh produk dan logo perusahaan TIK Bandung.

Kemudian dalam kotak kaca, pengunjung bisa melihat miniatur-miniatur alat kesenian Sunda. Dua langkah dari situ, akan ada bungkusan-bungkusan minuman khas dari Jawa Barat, apalagi kalau bukan bandrek beserta kawannya. Bergerak sekitar dua-tiga langkah, pengunjung dapat menemukan bungkusan gorengan-gorengan khas Indonesia, seperti gorengan tempe. Pada acara ini, pengunjung dapat mencicipi gorengan yang disediakan. Dan, ternyata habis...hehe... saya kira di Indonesia saja. :p

Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai Bandung, pengunjung dapat mengambil brosur-brosur yang telah disediakan di dekat tempat makan gorengan.

Ada yang cukup menarik perhatian di ujung kiri stand Bandung, yaitu BHTV corner. Di BHTV corner ini pengunjung dapat melihat poster-poster BHTV yang disusun dan dicetak dengan elegan oleh kontraktor, dan tentu saja atas komando dari Kang Fiki. Lampu-lampu disusun begitu indah sehingga nampak kemewahan di dalam kesederhanaan.

Setelah melihat-lihat BHTV corner, pengunjung dapat melihat karya-karya industri kreatif yang tersimpan dalam dua box kaca. Sayang memang, karya industri kreatif Bandung yang sebegitu banyak hanya dimuat dalam dua box kaca. Kemudian, sebelum meninggalkan stand, pengunjung dapat melihat-lihat informasi mengenai Institut Teknologi Telkom dan rencana pengembangan Technoparknya.

Setelah itu, giliran stand yang lain untuk dikunjungi. Ingin tahu siapa saja yang datang ke stand Bandung? Nantikan cerita selanjutnya

Setelah sekian lama ngintip teknologi ini, akhirnya nyobain juga. Adalah Didit yang dengan baik hati mencoba menginstal program ini di laptop kesayangannya.

Operating system yang dipakai pada laptop nya adalah Windows XP. Kemudian setelah menginstall Sun xVM Virtual Box, menginstall Linux. OS yang jadi bahan uji coba adalah Fedora Core 8. Alhasil, kita bisa bermain dalam dua OS dalam satu waktu.

Alhamdulillah teknologi ini cukup membantu, berhubung kerjaan kami perlu di test di linux dan Windows. Kelebihannya lagi, dalam satu komputer kita bisa menjalankan lebih dari dua OS secara bersamaan. Mantabsss...

Mau info lengkap dan donlod, klik aja disini

Pertanyaan tersebut muncul ketika salah seorang sahabat meminta saya menjadi pusat informasi bagi akhwat idamannya dalam fase ta'aruf. Ragu-ragu saya menerima permintaan sahabat saya itu. Teringat hadits Imam at Tirmidzi:

Dari Abu Darda ra. Nabi saw bersabda, "Siapa pun yang menghalangi/menjaga kehormatan saudaranya maka Allah pun akan menjaga wajahnya dari api neraka pada hari Qiamah. (H.r Imam at Tirmidzi)

Jadi, informasi yang akan saya berikan adalah hanya tentang kebaikan sahabat saya saja, pikir saya saat itu. Namun, bukankah lebih baik diam dari pada berkata yang tidak benar. Benar-benar dilema.

Setelah melalui beberapa sesi tanya jawab, alhamdulillah saya menemukan keterangan tentang kisah Fatimah binti Qais ra:

Alkisah, Fatimah binti Qais ra datang kepada Nabi saw. Beliau berkata kepada Nabi saw "Sesungguhnya Abu al Jahmi dan Mu'awiyah, dua-duanya, bermaksud untuk meminangku." Kemudian Rasulullah saw bersabda."Ada pun Mu'awiyah maka ia miskin dan tidak memiliki harta dan adapun Abu Al Jahmi maka ia tidak menyimpan pedang di atas lehernya (suka memukul perempuan / banyak melakukan safar). (Muttafaq alaih)

Dalam literatur yang lain disebutkan bahwa kemudian Rasulullah saw. kemudian menyarankan agar Fatimah binti Qais ra menikah dengan Usamah bin Zaid ra, namun Fatimah binti Qais ra menolaknya, karena Usamah bin Zaid ra berasal dari keturunan hamba sahaya. Kemudian, pada pertemuan selanjutnya, Fatimah binti Qais ra menerima saran Rasulullah saw dan menikah dengan Usama bin Zaid.

Setelah membaca kisah di atas, saya pun menjadi lebih yakin sebagai pusat informasi.

Selain dalam perjodohan perihal apalagi, ya, kita diperbolehkan membicarakan orang?

1. Menyatakan kedzaliman seseorang
Boleh bagi mereka yang didzalimi untuk membawa kedzaliman seseorang kepada seorang penguasa atau hakim dari orang yang memiliki wilayah (supaya kedzalimannya berhenti)

2. Minta pertolongan untuk merubah kemunkaran dan menolak kemaksiatan menuju kepada kebenaran

3. Minta fatwa/nasehat dari seorang mufti, tentang sesorang yang melakukan kedzaliman dan bagaimana melepaskan kedzaliman tersebut supaya tidak terulang dan berhenti

4. Memperingatkan dan menasihati kaum muslimin dari perilaku jahat
Khususnya yang berkaitan dengan perilaku rawi/orang (pembawa berita) yang meriwayatkan hadis, yang biasa disebut dengan menjarah/mencela/menyatakan dengan terang dan tegas tentang kejelekan dan kekurangan seseorang dan ini merupakan sesuatu yang wajib dilakukan karena menyangkut urusan dengan Nabi saw

5. Menampakkan kefasiqan dan perbuatan bid'ah seseorang supaya orang menghindarinya tanpa mencelanya

Ada beberapa keterangan yang menjelaskan kesimpulan di atas

Dari Zaed bin Arqan ra. berkata, "Kami bepergian bersama Rasulullah saw pada suatu safar dimana orang-orang mendapatkan kesulitan. Maka Abdullah bin Ubey berkata: "Janganlah kalian berinfaq terhadap orang yang bersama Rasul sehingga mereka menyendiri/tertekan"" Dan ia (Zaed bin Arqam ra) berkata:"Sungguh jika kami kembali ke al Madinah pasti yang terkuat akan mengusir yang terlemah, maka aku mendatangi Rasulullah saw dan mengkhabarkannya, maka beliau mengutus (seseorang) kepada Abdullah bin Ubey dan dia(Abdullah bin Ubey) bersikukuh dengan sumpahnya tidak melakukan hal itu, maka mereka (Abdullah bin Ubey bersama golongannya) berkata bahwa Zaed telah membawa dusta kepada Raslullah saw. Maka aku simpan dalam diriku apa yang mereka ucapkan sehingga Allah menurunkan ayat kepada Nabi-Nya membenarkanku (idza jaa-aka al Munafiquun..). Kemudian Nabi saw mendua'kan mereka supaya mereka mau beristighfar maka mereka menundukkan kepala mereka." (Muttafaq 'alaih)

Dan pada hadis Zaed bin Arqam ini sesungguhnya bagi siapa pun yang mendengar perkara yang menyangkut imam atau pejabat kaum muslimin dan dikhawatirkan kemadaratan bagi kaum muslimin, untuk menyampaikannya kepada imam untuk berjaga-jaga.(Syarah Muslim an Nawawi)

Dari Aisyah ra berkata, 'Hindun, Istri Abu Sufyan berkata kepada Nabi saw, "Sesungguhnya Abu Sufyan seseorang yang sangat kikir dan ia tidak memberiku sesuuatu yang mencukupkanku dan anak-anakku kecuali aku harus mengambilnya tanpa ia tahu." Beliau menjawab:"Ambillah olehmu! Apa yang mencukupimu dan anak-anakmu dengan cara yang ma'ruf(wajar)."'(Muttafaq 'alaih)

Wallahu a'lam

Pemirsa, menu hari yang akan kita coba hari ini adalah Beef Cordon Bleu ala chef Agus.

Bingung mencari makanan yang romantis pada malam hari? Datang saja ke Republik Kuliner dan pesan Beef Cordon Bleu.

Awal mendengar nama Beef Cordon Bleu yang terlintas dalam benak adalah steak yang berwarna biru dari kordon. Namun mengapa ketika makanan datang, tidak ada warna birunya sama sekali. ada yang tak beres ini dengan namanya. hehe

Namun pikiran itu lenyap seketika ketika mata mulai menelusuri setiap sisi beef cordon bleu. Takjub melihat hidangan steak yang cukup BESAR ditambah dengan spagheti. Wah... ini ga akan habis. Masa makan steak segede gini? ditambah spageti lagi. Teu kira-kira, emangna urang rek perang?

Melihat itu, nafsu makan saya aga berkurang. Dengan aga malas saya coba memotong steak dengan cara saya. Pada potongan itu terlihat, "daleman" dari steak. Lapisan-lapisan daging dan keju saling bergantian menyusun sebuah steak beef cordon bleu.



Gigitan pertama... Wah enak... mirip steak steak yang ada di restoran mahal gitu lah...
Kemudian saya mencicipi spaghetti nya. Owh... pas dengan steak nya.
Di gigitan kedua saya merasakan ada yang berbeda. Terasa seperti rasa daging asap. Darimana itu datangnya? Padahal kan itu jelas2 steak, tak mungkin ada daging asap. Selidik punya selidik dan pengakuan dari chef, ternyata diantara lapisan keju, terdapat potongan daging asap. Ini memberikan kesan tersendiri untuk sebuah steak beef cordon bleu.

Yang pada awalnya nafsu makan berkurang ketika melihat besarnya steak, ternyata ketika makan..., "di setiap gigitannya ku rasakan bahagia" .

Alhamdulillah, hari ini saya telah menikmati lezatnya hidangan dari seorang sahabat. Terima kasih.

nb: ternyata kunjungan saya kali ini diliput, kalau mau lihat liputannya, bisa kunjungan ke sini.

Menu makanan hari ini, soto padang.

Soto padang? Ah... yang bener aja. Masa soto pake rendang? enak gitu? Jangan-jangan pedes lagi. ga mau ah, bisi mun****.

Wah wah... hilangkan dulu segala pertanyaan-pertanyaan aneh Anda. Hayu kita mampir ke warung kakilima padang yang terletak di deretan pedagang makanan kaki lima di simpang dago. Warung ini baru mulai beroperasi sekitar pukul setengah 5 sore hingga malam hari.

Menu andalan di warung yang saya lupa namanya ini ada dua, yaitu nasi goreng dan soto. Keduanya memakai nama belakang padang. Jadi, nasi goreng padang dan soto padang. Pada saat kesana, yang menarik perhatian saya adalah soto padang. Kalau nasi goreng padang, saya bisa membayangkan, paling nasi goreng pakai bumbu-bumbu khas padang. Tapi soto padang? Nah ini yang harus dicoba.

Tak lama setelah saya memesan, soto padang pun datang. Dari penampilannya, soto padang tampak berbeda dengan soto-soto biasa, seperti soto bandung yang khas dengan beningnya, dan soto ayam atau soto medan. Dari penampilannya, soto ini membuat selera makan saya meningkat. Terlihat khas nya makanan Indonesia yang kaya akan rempah-rempah.

Pertama-tama saya coba mencicipi kuah soto. Wah... Aroma dan rasa Padang nya terasa. Langsung saja saya mengambil cicipan kedua yang dicampur dengan nasi. Wooowww... nikmat bung!!

Terasa kurang pedas, saya pun mencari-cari sambal untuk soto ini. Setelah penjaga warung memberikan sambal, saya mencoba menelusuri bahan sambal ini. Dari bentuknya seperti bumbu rendang, namun bedanya sambal ini berwarna merah, warna khas pedas. Saya coba memakan sambal tersebut hanya dengan nasi. Dan...wowww..pedas nya... Selain pedas, kita akan menemukan rasa bumbu yang biasa kita temukan dalam bumbu rendang.

Setelah itu saya menikmati setiap gigitan soto Padang yang nikmat itu. Alhamdulillah. Badan pun kekenyangan, dan kenikmatan rasa pun kuraih.

Ingin mencoba soto padang? hayu kita kunjungan ke simpang aja. Klo bingung, kontak2 saya aja. ditunggu ya...

Benar gitu? Coba aja lihat di sini.

Boleh percaya atau tidak.

Di web itu diungkapkan sebuah proposisi bahwa

dalam ekonomi, GDP per kapita berbanding lurus pada fraksi orang dengan verbal IQ lebih dari sama dengan 106 dengan populasi keseluruhan.

Contoh kasus yang diangkat adalah penduduk Asia Timur (Pecahan Rusia, China, Korea dan Jepang). IQ penduduk asal Asia Timur, lebih tinggi dari penduduk lainnya termasuk German.

Dari data yang tertera di sana proporsi yang diajukan terbukti. Bagaimana halnya dengan Bandung? Faktanya, Fraksi orang pintar dengan jumlah penduduk di Bandung pasti besar dan seharusnya GDP nya juga besar dong?

Ternyata ada variabel yang harus dimasukkan untuk Bandung. Maklum..kasus khusus :p

Selain artikel ini, ada juga artikel-artikel bagus lainnya di web itu. Seperti kenapa kebanyakan pembunuh berantai itu orang kulit putih.

Ini ada sedikit tips kesehatan dari Dr. Amad Suryaatmadja.

Anda sedang sakit gigi? Atau ada teman Anda yang sakit gigi? Pasti sakit... Walaupun kata lagu mah lebih baik sakit gigi daripada sakit hati, tapi tetep we... sakit.

Tahukah Anda, waluh dapat menjadi teman setia sakit gigi Anda? Caranya?

Masak waluh sampai matang (atau dalam istilah lain, siap dimakan).

Kemudian, waluh yang hangat, ditempelkan di pipi, dekat rasa sakit.

Sudah? Nah pasti anda merasa hangat. Setelah itu, bilang "Waluh... Waluh... Waluh..."

=D

Hari itu, sebelum magrib saya berceting ria dengan agah. Lupa, saya belum makan siang. Alhasil, perut pun berulah, minta perhatian...hehe. Teringat bahwa ada menu baru di Republik Kuliner sambil ceting, saya pun berkunjung ke sini. Ada satu menu yang menggoda. Langsung saja saya bilang bahwa saya akan mampir ke RK.

Setelah magrib, saya langsung tancap motor menuju RK. Disana saya disambut dengan senyuman dua orang fenomenal di RK, yaitu Agah dan Kang Agus. Saya pun memesan menu yang sudah saya incar, yaitu Ayam Kuluyu Ala Hawai. Selidik punya selidik, ternyata menu itu punya nilai sejarah lho... Dan saya beruntung karena kecipratan. hehehe.

Setelah solat Isya, makanan pun siap disantap.

Untuk mengetes, saya makan potongan kecil dari ayam kuluyuk. hasilnya... wah... subhanallah... gigitan pertama begitu mengesankan... Kulitnya yang crunchy, daging ayam yang lembut dan bumbunya yang begitu nikmat melumeri lidah.

Kalau di film kartun, saya melayang-layang...(terasa lebay memang :p). Tapi memang benar, rasa ayam kuluyuk benar-benar mak nyus, atau nendang banget!

Memang, gmn ga nendang, menu ini dimasak penuh cinta dan memang suasana saat itu di RK sedang bahagia. Ada apa gerangan?

Alhamdulillah...gigitan demi gigitan saya nikmati. Sampai akhirnya habis. Saat itu saya langsung menetapkan bahwa ini adalah menu terbaik di RK.

Sudah coba, belum? ayo coba Ayam Kuluyuk Ala Hawai di RK.

cikaracak ninggang batu
laun laun jadi legok

aya cakcak dina huntu
laun laun nya di lebok

Beberapa waktu yang lalu saya membaca artikel blog seorang sahabat yang membahas tentang waktu. Saya coba memperhatikan sekitar, ternyata memang, waktu itu menjadi masalah bagi sebagian orang.
Penyesalan...itulah salah satu akibat dari waktu.hehe

Sebulan yang lalu, saya berdiskusi dengan Fakhrul, sahabat saya yang genius. Dia membahas sebuah bagian dari buku yang saya lupa judulnya. Buku itu bercerita tentang protein yang kemudian menjadi organ.

Sebuah protein tidak memiliki informasi bahwa ia akan menjadi sebuah jantung, atau mata, ataupun organ yang lainnya. Dalam satu lingkup waktu, informasi yang dimiliki oleh protein adalah kemungkinan-kemungkinan yang dapat dilakukannya pada tahapan selanjutnya. Protein dengan informasi tertentu akan melakukan hal terbaik yang dapat dia lakukan, adalah bergabung dengan protein lainnya kemudian membentuk jaringan.

Begitu pun manusia, kita tidak pernah tahu apa yang akan terjadi 10 menit kedepan, atau bahkan 20 tahun ke depan. Apakah saya akan menjadi seorang menteri?

Gampangnya, bayangkan saja kita ini berada dalam sebuah grid. Dalam grid, kita hanya punya 4 kemungkinan untuk melangkah. Ke atas, ke bawah, ke samping kiri, dan kanan. Langkah yang akan kita pilih adalah langkah terbaik yang bisa kita lakukan berdasarkan informasi yang kita punya. Dalam kehidupan, tentu saja bukan hanya empat kemungkinan langkah yang bisa kita lakukan dalam tiap waktu.

Pada saat ini kita punya informasi-informasi tentang apa yang terbaik yang dapat kita lakukan dalam satu menit kedepan. Dan kita hanya akan memilih salah satu kemungkinan dari sekian banyak kemungkinan, dan itu pasti yang terbaik yang dapat kita lakukan.

Kemudian, perhatikan keadaan kita sekarang. Dan coba merunut mungkin sekitar 10 hari yang lalu. Jika kita mundur 10 hari, akankah kita seperti sekarang? Itu kemungkinannya sangat kecil, karena pada setiap detik kita punya banyak pilihan untuk melangkah. Jika kita jumlahkan semua kemungkinan langkah kita dalam 10 hari, wah itu tidak terhitung... Kata orang computer science mah, itu termasuk problem yang strongly np-complete.

Maka dari itu, kita harus selalu memilih apa yang terbaik yang bisa kita lakukan sekarang. Bukan hanya terbuai oleh masa lalu ataupun terbuai oleh mimpi masa depan. Bukankah yang dinilai itu adalah proses? Hasil hanya sebuah konsekuensi dari proses yang kita lakukan.

Jadi ingat kata-kata sahabat baik saya: "jadi intinya Cim, fokus pada tindakan!"



Nanning International Convention & Exhibition Center (NICEC) memiliki dua gedung. Hanya satu gedung yang dipakai untuk CAEXPO, sebut saja gedung utama. Gedung utama ini memiliki 4 lantai. Namun hanya 3 lantai yang berhasil saya jelajahi.

Lantai dasar berisi ruangan-ruangan rapat yang cukup besar (kira-kira untuk kapasitas 100 orang) dan eksklusif. Setiap negara diberi ruangan masing-masing untuk mengenalkan potensi negara kepada para investor yang datang pada acara tersebut. Berarti minimal ada 11 ruangan, saya tidak menghitung dengan pasti, namun ada lebih dari 11 ruangan.

Kemudian, lantai 2 memiliki 4 ruangan yang terdiri dari 3 paviliun untuk pameran dan satu ruangan rapat. Pertama adalah paviliun untuk pameran kota-kota perwakilan negara ASEAN dan China yang disebut (City of Charm, Information and Communication Technology (ICT)), disinilah Bandung sebagai kota perwakilan Indonesia tahun ini memamerkan potensinya. Paviliun kedua adalah paviliun untuk pameran advanced teknologi (sebagian besar pameran mengenai teknologi agrikultur). Paviliun ketiga adalah paviliun bagi para investor. Dan ruangan keempat adalah ruangan rapat, dengan ukuran yang lebih besar dari ruangan rapat lantai dasar.

Lantai 4, terdiri dari banyak paviliun. Saya tidak menghitung secara pasti ruangan yang tersedia di lantai 4. Namun di lantai 4 ini setiap negara ASEAN diberi satu paviliun khusus untuk memamerkan dagangannya. Kira-kira ukuran satu ruangan hampir sama dengan lantai 1 gedung Landmark, Bandung. Selain itu juga terdapat sekitar 6 paviliun untuk pameran produk-produk teknologi buatan China.

Sedangkan gedung kedua dipakai untuk mengenalkan acara Shanghai International Expo 2010. Acara yang berlangsung dua tahun lagi, namun semua perencanaan telah selesai. Bumper/iklan untuk acara tersebut juga telah dapat disaksikan di gedung itu, seperti terlihat pada foto.

Penjagaan NICEC cukup ketat. Hanya empat lokasi yang dibuka sebagai akses masuk. Di setiap lokasi tersebut terdapat pos pemeriksaan. Setiap pengunjung harus melewati pos pemeriksaan terlebih dahulu. Keempat lokasi tersebut adalah satu buah di sebelah selatan dan utara, dan dua buah di sebelah barat.

NICEC memiliki halaman yang sangat luas, bahkan di sebelah barat laut terdapat taman yang cukup luas. Di taman tersebut terdapat bunga-bungan yang dirangkai dengan indah. Dari kejauhan, rangkaian bunga tersebut berbentuk tulisan CAEXPO lengkap dengan logonya. Di bagian selatan halaman NICEC juga terdapat satu stand pameran. Stand ini diisi oleh perusahaan otomotif China yang memamerkan mobil buatannya mulai dari mobil untuk keperluan sehari-hari sampai kendaraan-kendaraan berat seperti traktor.

Nah, tahun 2010, Bandung kan usianya 200 tahun, bikin International Expo yu... Sudah saatnya Bandung untuk dunia. cheers :D

Saya lupa memperkenalkan rombongan. Rombongan kami terdiri dari 20 orang, yaitu satu perwakilan provinsi Jawa Barat, tiga orang perwakilan Disperindag Jawa Barat, empat orang perwakilan Kota Bandung, dua orang perwakilan dari BHTV (udah pasti dong, saya dan Pak Sanny), satu orang perwakilan BCCF (Kang Tubagus Fiki), dua orang perwakilan ITTelkom, empat orang perwakilan KIKT Bandung, dua orang perwakilan kesenian Bandung dan dua orang pengusaha makanan.

Hari pertama Expo dimulai dengan penuh perjuangan. Jalanan menuju tempat Expo macet total. Hari ini adalah hari pembukaan Expo, jadi semua perwakilan dari negara ASEAN datang dan meresmikan pembukaan Expo. Alhasil, saya dan rombongan harus berjalan kaki cukup jauh. Karena mobil yang kami tumpangi sudah menyerah. Jalan-jalan tikus pun sudah dicoba, namun hasilnya tetap saja...terjebak macet.

Dari tempat kami berjalan, Nanning International Convention & Exhibition Center, tempat CAEXPO sudah terlihat. Nampak dekat, pikirku. Namun setelah dijalani, ternyata dari tempat kami berjalan, terdapat lembah yang cukup curam, dan kami pun harus memutar. Keringat mulai bercucuran. Batik yang kupakai sudah mulai basah. Ternyata bukan kami saja yang berjalan menuju Gedung, banyak peserta lain juga yang harus berjalan demi menghindari macet.

Subhanallah, saya dibuat takjub lagi. Persiapan panitia CAEXPO memang benar-benar total. Agar kami tidak tersesat, disepanjang jalan, polisi dan panitia relawan berbaris rapi yang berselang sekitar 5 meter sampai ke Gedung. Senyum menghiasi wajah mereka, sehingga tampak dedikasi tinggi yang diberikan mereka untuk negaranya. Terlihat keikhlasan mereka untuk berkorban bagi negara.

Kami pun sampai di depan kawasan gedung. Pos-pos pemeriksaan sudah menunggu. Kami pun masuk satu per satu dengan barang-barang kami diperiksa terlebih dahulu. Penjagaan yang cukup baik, mengingat ini merupakan acara internasional. Melihat ke atas, ternyata perjuangan masih belum berakhir, kawan. Kami harus menaiki tangga 'seribu'...jauh sekali. Ibu-ibu dari rombongan kami sudah merasa kecapean. Kami pun berjalan lebih santai, dengan diselingi istirahat beberapa kali. Wah...hari pertama yang dipenuhi dengan keringat.

Besar sekali gedungnya... Mulai terlintas di benak untuk membandingkan dengan Sabuga. hehehe...ternyata jauhhhh sekali. Sudahlah, tak usah dibandingkan.

Anda warga Bandung? Tahukah Anda bahwa ada program 'Bandung nu nyaah ka kolot' (artinya, Bandung yang sayang terhadap orang tua)?

Program yang sederhana ini diajukan beberapa waktu lalu oleh Pak Danny Setiawan. Program ini diharapkan dapat kembali menjadi budaya bagi seluruh warga Bandung yang katanya terkenal dengan keramah tamahannya, termasuk jajaran pemerintah dan pihak-pihak swasta yang berinteraksi dengan orang tua.

Sebagai bentuk pelayanannya terhadap masyarakat, pemerintah seharusnya memberikan kemudahan bagi para orang tua, seperti pengadaan jalur-jalur khusus bagi orang tua pada unit-unit pelayanannya, bahkan untuk pembuatan KTP, orang tua sudah tidak perlu lagi pusing pergi ke kecamatan, tetapi hanya tinggal duduk manis di rumah menunggu petugas mengantarkan KTP. Sama halnya dengan pemerintah, pihak-pihak swasta yang berinteraksi dengan orang tua juga diharapkan memberikan kemudahan-kemudahan bagi orang tua dalam pelayanannya. Kemudian, warga Bandung secara umum diharapkan memberikan perhatian yang lebih kepada orang tua, contoh kecil, membantu menyebrangkan, membantu membawakan barang bawaan, sapa yang manis, dll.

Program budaya yang implementatif ini tinggal kita lakukan dan tanamkan dalam keseharian. Apakah Anda sudah siap? Hayu ah..., kita mulai sekarang...

Pokonya, inget orang tua, inget kasih sayang..., ok, sayang?



Subhanallah...Saya dibuat takjub oleh suasana pagi hari di kota itu. Untuk ukuran kota kecil, Nanning cukup rapi dan modern. Tampak jelas jalanan besar yang tidak saya lihat pada malam hari, trotoar yang begitu luas sehingga membuat nyaman para pejalan kaki dan jalur khusus sepeda dan sepeda motor yang cukup luas. Tapi, sebentar... Saya perhatikan lagi, ternyata saya tidak melihat motor yang berlalu lalang. Kemanakah motor-motor di kota ini? hanya ada sepeda dan sepeda listrik (di Indonesia disebut betrix). Owh...ternyata ada satu dua yang melintas. Sangat jarang memang, motor yang kulihat di jalan. Mungkin dalam 5 menit hanya kulihat satu atau dua motor.

Tatarucingan
Tanya: Kenapa, di Beijing tidak ada sepeda motor?
Jawab: Karena habis diimpor ke Indonesia



Ternyata di Nanning, bike to work bukan lagi slogan-slogan yang digembor-gemborkan. Tapi mereka sudah melakukannya. Bahkan bukan hanya bike to work, tetapi bike to everywhere. Smangat bersepeda!!

Baru tersadar juga, saya tidak mendengar suara klakson-klakson yang sering didengar ketika berada di tanah air. Nampaknya mereka lebih santun dalam berkendara.

Tak lama pemandangan ini bisa saya nikmati karena ketua rombongan mengingatkan agar segera berangkat.

Pesawat sudah hampir mendarat. Waktu menunjukkan sekitar pukul 22.45 waktu setempat. Pramugari memberi info ke setiap penumpang. Saya mencoba mendengarkan pembicaraan pramugari, namun hanya sedikit yang menyangkut di kepalaku. Maklum, kemampuan bahasa Inggris ku tak cukup bagus. Kendala lain yang dihadapi adalah obrolan pramugari kurang jelas, cepat dan berlogat chinese. Mirip dengan bahasa inggrisnya orang Perancis. Tak jelas mendengarkan apa yang disampaikan pramugari, saya hanya melakukan prosedur standar sambil menahan rasa sakit dari kedua telingaku. Pesawat mendarat aga keras, sehingga telingaku terasa sakit hingga 1 jam, walaupun sudah berada di darat

Kuperhatikan, untuk kelas bandara internasional, bandara Nanning cukup kecil dan sederhana. Bandara dihiasi lampu-lampu khas Cina, sehingga terlihat mewah dalam kesederhanaannya.

Alhamdulillah, tak ada masalah dalam pengurusan visa. Namun, kemudian masalah terjadi pada saat kami(rombongan) membawa barang dari bagasi. Kami membawa satu dus passport BHTV (brosur), dua dus dvd dan brosur pemerintah kota dan daerah, dan 4 dus makanan. Pada saat saya dan eyang (bos tempe) akan melewati petugas pemeriksa barang, beberapa petugas datang menghampiri dan berbicara dengan bahasa yang tidak kami mengerti. Mungkin kami disangka membawa bom.hehe

Melihat hal itu, Pak Sangga langsung datang membantu. Dengan kemampuan bahasa Cina yang bagus, Pak Sangga berdiskusi dengan petugas tersebut dan akhirnya sampai pada kata mufakat. Dus dus yang kami bawa di data dan disegel oleh petugas bandara, Katanya, dus ini hanya boleh dibuka di pameran dengan pengawasan petugas setempat. Cukup ketat memang, penjagaan di Cina. Namun, apa yang dibawa dari Cina seperti susu melamin sepertinya lolos dari pengawasan sehingga tersebar bebas di Indonesia. hehe.

Cukup aneh juga, bandara internasional ada waktu tutupnya. Beberapa saat setelah semua rombongan yang datang keluar dari bandara, petugas bandara langsung menutup pintu. Lampu-lampu di ruangan bandara satu per satu dimatikan. Pada hari itu sepertinya kedatangan kami adalah penerbangan terakhir di bandara itu.

Disambut dengan udara yang panas, dan beratnya barang bawaan, tubuhku langsung berkucurkan keringat. Tak lama setelah bandara tutup, seorang lelaki muda datang menghampiri dan bertanya kepada kami. Kaget juga, dia berbicara bahasa Indonesia. Dugaan awalku, dia adalah orang Indonesia yang sedang berada di Cina. Setelah diperhatikan, ternyata bahasa Indonesia nya kaku, tak seperti obrolan warga Indonesia. Setelah ditanya ternyata dia adalah mahasiswa jurusan bahasa Indonesia di Universitas Kebangsaan Guangxi (Guangxi National University). Dia berniat untuk menjemput kami ke hotel.

Selama perjalanan ku perhatikan jalanan yang bersih, trotoar yang besar, gedung2 yang rapih, jalanan yang besar dan hangatnya suasana kota yang dimandikan lampu. Hingga sampai di hotel, tak banyak lagi yang kuperhatikan karena lelah.

Siap-siap bertempur untuk esok hari...., Yoshhh!!!!

Siap kerja!!!

Buka buku-buku, file kerjaan. Ngetik sebentar, kemudian buka e-mail, ngecek apakah ada tugas-tugas yang menanti untuk kukerjakan kemudian?

Tak lama setelah membuka e-mail, langsung mengklik tombol windows,p,y,y (membuka yahoo messenger). Set status yang ‘gw banget’, terus mengecek siapa saja sih yang ol. Langsung aku teringat pada kerjaan yang sedang menunggu. Ehhh….masih banyak ya, kerjaan. Ayo kerjakan!!

Langsung mulai mengetik. Namun, pikiranku mulai terganggu oleh list nama orang-orang yang sedang online. Gatal rasanya tanganku untuk meng aktivkan jendelan YM. Ingin ku tahu siapa saja sih yang ol, padahal tak ada yang berubah sejak terakhir ku lihat. Eh..., karena memang gangguan terlalu besar akhirnya aku mengklik salah satu teman ku untuk diajak ngobrol. Langsung saja kami mengobrol. Kerjaan? tunggu aa bentar ya….

Sesaat kemudian, teringat kembali kerjaan. Akhirnya kuputuskan untuk bekerja sambil chatting. Tapi pada kenyataannya chatting sambil bekerja, karena fokus utamaku adalah chatting. Bermunculan teman-temanku. Akhirnya aku terlibat obrolan dengan banyak orang. Dan kerjaan, jadi nomor kesekian dalam prioritas otak ku. Untungnya, tak lama kemudian buaian chatting bisa kulepaskan dengan mengirimkan pesan yang sama kepada semua teman obrolku, yaitu, saya sambil kerja ya…

Akhirnya aku melanjutkan kerja. Nampaknya efek mengobrol masih ada. Aku tak bisa konsentrasi bekerja. Bisa dibilang fokusku dalam bekerja sudah menurun hampir 50%. Wah… ini bahaya!!!

Kerjaan selesai? Tentu tidak pada target yang sudah dicapai. Akhirnya pada sore hari kuberpikir untuk menutup YM ketika bekerja. Namun, keesokan harinya, hal tersebut kembali terulang. Nampaknya hal ini perlu dimasukkan ke dalam hati agar ku tak kembali tergoda dengan buaian YM.

Wah… Bisa dibayangkan waktu yang terbuang akibat YM. Waktu saja? Tentu masih ada yang lain. Konsentrasi. Dengan mengobrol konsentrasi yang pada awalnya kita fokuskan pada pekerjaan akan lambat laun tergantikan oleh bahan obrolan. Akhirnya, ketika kembali bekerja kondisi kita tidak dalam 100%. Mood yang hilang. Jika bahan obrolan mempengaruhi emosi kita, nah… mood yang semulanya ada, akan hilang dalam sekejap dan si pelaku akan mencari-cari alasan untuk berjalan-jalan atau beraktivitas meninggalkan pekerjaan. Ya… karena mood nya telah hilang.

Tentu saja produktivitas jadi turun.

Nah masih mau nge-YM? ya… nyalakan lah pada saat memang istirahat atau dalam keadaan darurat.

Menang mana? Produktivitas vs YM?

Mudik sudah mendarah daging di kebanyakan jiwa masyarakat Indonesia. Termasuk saya dan keluarga. Karena ingin merasakan suasana mudik, saya bersama keluarga memutuskan untuk pulang ke kampung Tasik pada siang hari tanggal 1 syawal 1429 H.

Alhasil, kami menikmati indahnya suasana mudik. Mobil bertebaran, orang-orang berseliweran(di dalam mobil kasak kusuk nyari makanan, kasak kusuk pegel karena terlalu lama duduk). Suasana yang sudah sekian tahun tak kunjung ku rasakan. Alhamdulillah.

Tak ada bosan menikmati indahnya suasana mudik apalagi ditambah dengan celoteh-celoteh Isan dan Neng yang membuat tawa tak lepas dari wajah.wah...nikmatnya.

Belum beres bersyukur, nikmat lain ditimpakan lagi. Saat silaunya matahari menerpa mobil dan panasnya udara menghinggapi sekujur tubuh, kulihat polosnya seorang anak kecil (umurnya sekitar 6 tahun) yang berada dalam mobil tepat di depan kami. Menambah tawa tak lepas dari wajahku. Si anak menampilkan ekspresi-ekspresi kepolosan (nga jebi-an, ngalelewe, dll).

Namanya anak-anak, pasti ingin diperhatikan. Lalu kuperhatikan Si anak, dan ku ajak bermain jarak jauh. Ku ajarkan banyak jurus canggih kepadanya. Salah satunya adalah trik telunjuk-tengah. Kumasukkan jari telunjuk ke dalam lubang hidungku lalu dengan cepat kumasukkan jari tengah kedalam mulutku. Alhasil, dia meniru dengan cara yang salah. jari telunjuk yang dimasukkan ke dalam lubang hidungnya, dia masukkan ke dalam mulutnya. Dan kuajak ngemot jari lama-lama, dan dia mengikutinya.hihi..

Polosnya seorang anak. Seperti sebuah kertas putih. Setiap coretan ditimpakan pada kertas itu dan diterima tanpa protes. Mengerikan? Menggembirakan? Itu semua tergantung kapasitas tanggung jawabnya dan kepedulian terhadap anak.

Yu ah..berilah coretan yang indah pada anak-anak di sekeliling mereka sehingga memberi gembira pada penikmatnya.

Alhamdulillah...
Peletakan batu pertama ini mudah-mudah membuat saya istiqamah dalam pengisian blog. Sudah beberapa blog yang saya buat, tapi tak kunjung diisi.hehe...
Iyoshh... Ma, Abah, Ican, Neng, doakeun aa, nya...
Yu mari....

Subscribe to: Posts (Atom)